Ditemukan Ulat dalam Nasi Bungkus, Rumah Makannya Ditutup

ilustrasi 2
Ilustras. Foto: Tribun Kaltim - Tribunnews.com.

Sibolga – Pasca ditemukan ulat dalam nasi bungkus anggota Satpol PP Kota Sibolga pada, Minggu 5 Agustus 2018, Dinas Kesehatan Kota Sibolga menindak lanjutinya dengan melakukan pemeriksaan di laboratotium.

Akhirnya, rumah makan penyedia nasi bungkus untuk anggota Satpol PP Kota Sibolga tersebut terpaksa ditutup sementara.

Plt Kadis Kesehatan Kota Sibolga Firmansyah Hulu yang dikonfirmasi membenarkan informasi tersebut.

“Iya sudah ditutup sementara,” sebut Firmansyah Hulu lewat sambungan telepon, Selasa malam, 7 Agustus 2018.

Firmansyah mengatakan, pihaknya sudah memanggil pemilik rumah makan untuk rapat bersama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PMPPTSP) Kota Sibolga.

“Sudah kita panggil untuk rapat, dan hasilnya, rumah makan itu ditutup sementara,”ujarnya singkat.

Sebelumnya, dua anggota Satpol PP Kota Sibolga yang tugas jaga di rumah dinas Ketua DPRD Sibolga, kaget begitu melihat ulat yang bergeliat dalam nasi bungkusnya, Minggu 5 Agustus 2018.

Petugas Satpol PP itu mengatakan nasi bungkus tersebut adalah jatah makan siang. Awalnya, petugas ini curiga nasi bungkus yang diterimanya sedikit berbau, tidak seperti biasanya. Saat disantap, dia langsung melihat beberapa ulat “menari-nari” dalam nasi bungkusnya.

“Ulat itu keluar dari serpihan daging ayam goreng sambal. Ketika saya suwir dagingnya, lalu keluar ulatnya. Saya kaget dan tak jadi makan,” sebut petugas itu.

Ketua DPRD Sibolga Tonny Agustinus Lumbantobing, setelah mendengar penjelasan petugas jaga, langsung menghubungi petugas Dinas Kesehatan Sibolga untuk mengusut dan memeriksa nasi bungkus tersebut.

Setelah menerima penjelasan dari anggota Satpol PP ini, petugas Dinas Kesehatan Sibolga bersama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu langsung mendatangi rumah makan tempat nasi bungkus itu berasal.

Kepada petugas, pemilik rumah makan tersebut mengaku tidak mengetahui kalau nasi bungkus yang mereka jual ada ulatnya.

“Mungkin ini adalah kelalaian kami, memang beberapa hari ini, banyak lalat di sekitar rumah makan kami,” sebut pemilik rumah makan kepada petugas.

Pemilik rumah makan itu juga mengakui kalau setiap hari Minggu mereka libur.

Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Sibolga Sri Wahyuni menegaskan pihaknya segera memeriksa makanan nasi bungkus tersebut di laboratorium.

“Kalau terbukti, maka rumah makan ini bakal kena sanksi. Bisa saja izin rumah makan ini dicabut,” tegasnya. (red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *