Smart News Tapanuli – Hoversuft, perusahaan teknologi asal Rusia yang berbasis di California, Amerika Serikat mengumumkan produk sepeda motor terbang Hoverbike Scorpio 3 (S3). Produk itu sudah dapat dipesan dengan banderol US$ 150 ribu atau sekitar Rp 2,2 miliar.
Diketahui, Hoverbike S3 merupakan sepeda motor terbang yang digadang-gadang menjadi salah satu solusi dari semakin padatnya jalan raya.
Dengan sepeda motor terbang, maka hal ini dipercaya mampu mempersingkat jarak dan waktu tempuh untuk sampai di tempat tujuan.
Dalam keterangan di situs resmi Hoversuft, Hoverbike S3 baru akan dikirim pada 2019 mendatang, namun terlebih dahulu calon konsumen memberikan uang deposit sebesar US$ 10 ribu atau sekitar Rp 145 juta.
Ketangguhan dari motor terbang ini disebutkan karena menggunakan desain monocoque ditambah teknologi dalam penggunaan serat karbon yang ringan namun sangat kuat.
Bahkan bobot total Hoverbike ini disebutkan hanya mencapai 253 pon atau sekitar 114,7 kg, namun mampu melayang di udara dengan jarak 16 meter dari atas tanah dengan satu orang pengendara dewasa.
Hoverbike S3 disebut mampu menempuh perjalanan dengan kecepatan 100 km/jam dan tetap berada di udara sekitar 40 menit dengan menggunakan mode drone. Sedangkan jika terdapat bobot pengendara atau sang pilot, maka secara keseluruhan mampu bertahan sekitar 10-25 menit. Dan itu tergantung kondisi cuaca.
Kehebatan dengan motor ini tak lain berkat jantung pacu yang dibenamkan, baterai hybrid INR yang mampu menyimpan daya berkapasitas 12,3 kWh.
Adapun untuk meningkatkan power, masing-masing motor pada setiap baling-baling memiliki daya 33 kW. Sedangkan kecanggihan dari sepeda motor terbang ini yaitu dilengkapi fitur auto take-off (AT) dan auto landing (AL), Alt Hold, manual, dan RC.
Selain itu, motor terbang ini juga dilengkapi dengan Anatomical arm-adjustable joysticks, lalu bagian jok dilapisi kulit, pembaca cuaca.
Tak hanya itu, ada juga beberapa fitur keamanan yang cukup mumpuni, seperti pada sistem elektronik, yaitu emergency landing, sound and visual warning system, anti-interference screening.
Pada bagian mekanikal, terdapat kill switch, lalu untuk bagian passive yaitu embedded deformation zones, power fences, and protective elements for the pilot.
sumber: Liputan6.com