SmartNews, Sibolga – Seorang pria di Gg Kenanga, Kelurahan Aek Parombunan, Kecamatan Sibolga Selatan, Kota Sibolga, Sumatera Utara dimassa warga pada, Selasa malam (13/8/2019).
Pria yang akrab dipanggil si ‘Kantuk Dingin’ tersebut diduga mencabuli seorang anak. Aksinya itu ketahuan dan membuat warga setempat emosi.
Polisi yang mendapat informasi bergerak cepat turun ke lokasi untuk menyelamatkan pria itu dari amukan warga, dan langsung dievakuasi ke kantor polisi.
Informasi diperoleh awak media dari warga, korban berinisial F siswi kelas IX SMP itu bertetangga dengan tersangka. Kejadian tersebut terbongkar, saat salah seorang warga memergoki F berduaan dengan pelaku pada malam takbiran perayaan Idul Adha 1440 H, Sabtu (10/8/2019) lalu.
Warga yang curiga memberitahukan hal tersebut kepada keluarga korban. Selanjutnya keluarga bersama warga mendatangi rumah pelaku menanyakan maksud membawa F pada malam takbiran itu.
Saat itu pelaku tidak mengakuinya. “Ada yang melihat mereka bersama malam takbiran itu. Kami tanyalah dia (Si Kantuk Dingin), tapi dia gak mengakuinya,” kata seorang wanita, yang mengaku masih keluarga dekat korban.
Lantaran tidak puas mendengar jawaban korban, massa kemudian mempertanyakannya langsung kepada korban.
Setelah dibujuk untuk berterus terang, korban pun mengakui kalau dirinya sudah sering ‘digituin’ pelaku.
“Kami tanyalah dia, diapakannya kau. Diakuinya lah, ‘diginikannya’ aku,” katanya menirukan pengakuan korban malam itu.
Mendengar pengakuan korban, massa kembali mendatangi rumah pelaku. Karena takut diamuk massa, korban bersembunyi dalam rumahnya. Bahkan, untuk mengelabui massa, pelaku menggembok rumahnya dari luar dan dia bersembunyi di dalam, seakan tidak ada orang di rumah tersebut.
“Kami dobraklah rumahnya, sampai terbuka pintunya. Rupanya lagi bersembunyi dia di bawah meja. Pura-pura dikuncinya pintu rumahnya dari luar, dikiranya kami gak tahu,” sebutnya.
Massa yang sudah gerah dengan ulah ‘Si Kantuk Dingin’ langsung melampiaskan amarahnya dengan menghadiahinya pukulan bertubi-tubi. Beruntung polisi segera datang dan membawa pelaku ke kantor polisi.
“Kalau gak datang semalam polisi, sudah mati kami buat dia,” katanya.
Emosi warga bukan tanpa alasan. Mereka mengaku gerah dengan ulah pelaku karena kejadian 17 tahun yang lalu kembali terulang. Pelaku ternyata sudah pernah di penjara karena kasus yang sama.
“Ini yang kedua kali. Baru keluar penjara ini. Dipenjara dia 15 tahun. Makanya kami panggil dia Si Kantuk Dingin, karena begini saja kerjaannya,” sebutnya.
Hal senada juga dikatakan Lela Sari Zebua, warga lainnya. Dia mengaku, pernah melihat korban yang merupakan anak yatim dan pelaku masuk ke rumah pelaku. “Aku saksinya, kulihat berdua orang itu masuk ke rumah itu,” aku Lela.
Hal tersebut pun dibenarkan korban. Dia mengaku telah ‘digituin’ pelaku sejak masih duduk di bangku kelas VI Sekolah Dasar (SD). “Sudah sering, mulai kelas VI SD lah,” kata F.
Kejadian terakhir kata F, saat dia masih duduk di bangku kelas VIII SMP dan perbuatan bejat tersebut selalu dilakukan di rumah pelaku. “Di rumahnya itunya semua. Terakhir kelas 2 SMP lah aku,” bebernya.
Lanjut korban, setelah beranjak ke kelas IX beberapa bulan lalu, korban mengaku trauma setiap kali melihat pelaku.
Korban seperti ketakutan, bila melihat wajah pelaku. Dia masih ingat, saat pertama kali dia ‘digituin’ pelaku. Dan anehnya korban mengaku seperti dihipnotis. Karena, selalu menurut bila pelaku mengedip mata padanya lalu meludah ke tanah.
“Tandanya, ditundukkannya kepalanya, meludah dia baru dikedipkannya matanya. Menurut saja aku diajaknya,” katanya.
Kapolres Sibolga AKBP Edwin Hariandja yang dikonfirmasi melalui Kasubbag Humas Iptu R Sormin membenarkan kejadian tersebut. Namun, pihaknya belum dapat memberikan keterangan, karena masih dalam pemeriksaan.
“Iya, Masih membenarkan telah menerima laporan dan masih proses pemeriksaan,” kata Sormin kepada SmartNews saat dikonfirmasi, Kamis (15/8/2019). (red)