SmartNews, Sibolga – Operasi Bina Karuna Toba 2019 di wilayah hukum Polres Sibolga dimulai 21-30 Agustus.
Kapolres Sibolga AKBP Edwin H Hariandja melalui Kasubbag Humas Iptu R Sormin menyampaikan, sasaran operasi adalah korban bencana alam, dan atau konflik. Masyarakat yang berdomisili di pinggiran hutan (petani, pekebun), organisasi kemasyarakatan, pelajar, mahasiswa dan pemuda serta remaja putus sekolah, kelompok pemuda, LSM atau relawan, aktifis HAM yang berada di daerah bencana, konflik kawasan hutan.
Selanjutnya, tokoh daerah, adat,, agama dan tokoh masyarakat.
“Operasi ini berdasarkan Surat Telegram Kapolda Sumut Nomor: STR/313/VIII/OPS 1.1/2019, tanggal 13 Agustus 2019 tentang Direktif Rencana Garis Besar Pelaksanaan Operasi Bina Karuna Toba 2019 di jajaran Polda Sumut dan Surat Telegram Kapolda Sumut Nomor: STR/320/VIII/2019, tanggal 19 Agustus 2019 perihal berlakunya Operasi Bina Karuna Toba 2019 di jajaran Polda Sumut,” ujar Iptu R Sormin dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/8/2019).
“Dalam operasi ini, intelijen khusus akan memantau potensi kerawanan dan perkiraan ancaman dalam operasi kepolisian kewilayahan dengan sandi Bina Karuna Toba 2019 di wilayah hukum Polres Sibolga,” sambung Iptu Sormin.
Sehubungan dengan itu, lanjut Sormin, pihaknya pada Minggu 26 Agustus 2019 telah melaksanakan kegiatan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat di Kelurahan Aangin Nauli, Kota Sibolga, dipimpin Kasat Binmas Polres Sibolga Iptu Daniel.
“Penyuluhan yang kita sampaikan kepada masyarakat tentang pembakaran hutan dan lahan. Kita juga menghimbau warga di lereng bukit di jalan gereja Kelurahan Angin Nauli agar tidak sembarangan melakukan pembakaran lahan,” jelas Sormin.
Aparat kelurahan Angin Nauli mengucapkan terima kasih atas kegiatan ini. (ril/pung)