Mangatas Gultom Ditemukan Tewas Terapung, Manajer UP3 PLN Nias Sampaikan Duka Mendalam

hilang
Foto Mangatas Gultom. (Foto: Dok-Istimewa)

SmartNews, Sibolga – Kematian Mangatas Gultom (33) mengagetkan keluarga besar PLN Nias. Mereka tidak menyangka Mangatas pergi secepat itu untuk selama-lamanya.

Manajer UP3 PLN Nias, Darwin Simanuntak yang dikonfirmasi wartawan, Senin sore (14/10/2019) melalui ponselnya, mengungkapkan rasa duka mendalam.

“Kebetulan saya sedang rapat di Medan hari ini, dan sudah mendapat kabar tentang berita duka itu dari teman-teman yang di Nias serta dari pihak keluarga korban yang ada di Nias,” kata Darwin.

“Kami langsung berkoordinasi dengan PLN Aceh Singkil, apa yang harus dilengkapi. Dan sesuai informasi kepada kami, bahwa tidak bisa dilakukan otopsi kepada jenazah korban kalau belum ada anggota keluarga di sana. Untuk itulah kita sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga almarhum termasuk kakak iparnya yang sedang berada di Nias untuk terbang besok pagi dari Nias menuju Kualanamu,” Darwin menambahkan.

Selain itu, lanjut Darwin, pihaknya juga sudah menyiapkan armada untuk membawa keluarga ke Medan atau ke Aceh Singkil serta melengkapi apa-apa saja yang dibutuhkan, termasuk peti mati.

“Saya akan kembali dulu ke Nias besok, mungkin Rabu baru bisa ke Medan. Kita berharap proses otopsi dapat cepat dilakukan, dan jenazah almarhum bisa langsung dibawa ke Medan,” sambung Darwin.

Ditanya apakah ada permasalahan yang dihadapi korban di kantor, menurut Darwin tidak ada masalah. Hanya saja ketika bertemu dengan pihak keluarga kemarin, pihak keluarga sepertinya kurang setuju korban pindah ke Nias.

“Saya pernah bilang ke dia (korban) dalam pekerjaan ada saja kendala dan itu sifatnya lumrah. Jadi dibawa santai saja. Hanya saja korban tidak mau diajak ngomong. Dan ketika korban juga pergi tanggal 2 Oktober lalu tanpa ada permisi dari kita. Kita tahunya bahwa nama korban ada di manifes kapal fery,” jawabnya.

Darwin juga menyebut, bahwa korban pindah dari PLN Kota Batu Rantau Prapat, dan terhitung kerja di PLN Nias per tanggal 1 Agustus 2019 sebagai Manajer Bagian Jaringan.

“Pindah ke Nias bukan hal yang memberatkan lagi, karena transportasi dan komunikasi sudah lengkap, baik itu pesawat dan juga lewat laut. Artinya bukan seperti dulu lagi yang masih terbatas akses transportasi dan juga komunikasi,” terangnya.

Kabar hilangnya Mangatas Gultom diketahui tanggal 2 Oktober 2019 lalu, ketika putus kontak dengan pihak keluarga. Dalam manifes kapal fery tujuan Nias-Sibolga ada nama korban.

Pihak keluarga langsung berupaya melakukan pencarian dan juga melaporkan kejadian ke pihak yang berwajib.

terapung
Mangatas Gultom (33) Pegawai PLN Nias yang dinyatakan hilang kontak sejak tanggal 2 Oktober 2019 ditemukan tewas terapung di perairan Aceh Singkil, Senin (14/10) oleh Nelayan di Aceh Singkil. Kini jasadnya berada di RSU Aceh Singkil. (Foto: Istimewa)

Dan pada Senin pagi, nelayan di kawasan Pulau Mangkir Besar, Kecamatan Singkil Utara, Kabupaten Aceh Singkil menemukan jenazah korban terapung dengan posisi telungkup.

Dari badan korban ditemukan identitas berupa SIM dan juga kartu identitas lainnya.

Sementara itu kakak ipar korban yang dikonfirmasi Senin malam, membenarkan akan berangkat besok pagi dari Nias menuju Kualanamu.

“Kami atas nama keluarga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan juga keluarga besar Gultom yang ada di Sibolga-Tapanuli Tengah yang sudah turut membantu kami, juga kepada nelayan yang di Aceh Singkil yang sudah memberikan informasi atas penemuan jenazah adik kami serta para warganet dan media yang sudah turut membantu,” ucapnya dengan nada sedih. (snt)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *