SmartNews, Taput – Bupati Tapanuli Utara, Drs Nikson Nababan memiliki cita-cita mendirikan Universitas Negeri di Tapanuli Raya yang diyakini berdampak positif terhadap multi sektoral, termasuk pertumbuhan ekonomi, bahkan peningkatan arus wisatawan menuju Danau Toba.
Bupati Nikson Nababan menyebutkan, pendirian Universitas Negeri ini sejalan dengan visi-misi pemerintahannya, yakni mewujudkan Tapanuli Utara sebagai lumbung pangan dan sumber daya berkualitas, serta daerah tujuan wisata dalam program Tapanuli Utara Hebat (Taput Hebat).
Menurut Nikson, meski awalnya hanya mimpi. Namun, selama mimpi itu masih dalam konteks cita-cita, dan tidak keluar dari batas kodrat manusia, maka harus diperjuangkan sebagai sebuah harapan besar, walaupun menurut pandangan orang lain, itu suatu kemustahilan.
Pendirian Universitas Negeri di Tapanuli Raya merupakan ‘quick win’ atau program percepatan pengembangan pariwisata Danau Toba yang merupakan program prioritas era Jokowi. Diharapkan, pemerintah pusat segera merealisasikannya.
“Saya yakinkan, jika Universitas Negeri telah beroperasi dan membuka penerimaan mahasiswa baru, akan berdampak langsung pada peningkatan kunjungan wisatawan ke Danau Toba,” ungkap Nikson Nababan dalam bincang-bincang dengan SmartNews di Pendopo Rumah Dinas nya di Tarutung, baru-baru ini.
Dia mengatakan, berdasarkan data Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, Cabang Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan, terdapat total sebanyak 10.422 siswa lulusan SMA, MA, dan SMK untuk wilayah Taput dan Humbahas pada 2018.
Hal tersebut bisa disimpulkan bahwa sebuah universitas setidaknya akan menyerap potensi pendaftaran 10.000 siswa per tahun, hanya dari wilayah Taput dan Humbahas saja.
Jika kondisi ini tidak berbeda jauh dari 5 kabupaten lainnya, yakni Toba Samosir, Samosir, Simalungun, Dairi, dan Karo, ditambah Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga, maka sedikitnya sekitar total 35.000 siswa siap mengisi kursi universitas, setiap tahunnya.
Keberadaan Universitas Negeri juga sangat menguntungkan masyarakat melalui penempatan lokasi fakultas yang tersebar di wilayah Tapanuli Raya, serta akan sangat bermanfaat bagi daerah se kawasan Danau Toba melalui peningkatan sektor pariwisata.
Itu artinya, rencana pendirian Universitas Negeri ini bukan hanya untuk kepentingan Tapanuli Utara semata, tetapi kepentingan Tapanuli Raya dan daerah se-kawasan Danau Toba.
Misalnya, membuka Fakultas Maritim di Kabupaten Tapanuli Tengah, Fakultas Kedokteran di Toba Samosir, Fakultas Kehutanan di Humbang Hasunduan, Fakultas Pariwisata di Samosir, Fakultas Pertanian di Karo, dan wilayah lainnya.
Bupati Nikson menambahkan, usulan pendirian Universitas Negeri ini melalui perubahan atau peningkatan status Institut Agama Kristen Negeri menjadi Universitas Negeri umum, saat ini telah disepakati seluruh bupati se-Tapanuli Raya.
“Bupati Humbahas, Dosmar Banjarnahor; Bupati Tobasa, Darwin Siagian; Bupati Samosir, Rapidin Simbolon; dan saya sendiri selaku Bupati Tapanuli Utara,” ujarnya.
Lanjutnya, jika IAKN Tarutung nantinya mampu ditingkatkan keberadaannya menjadi sebuah Universitas Negeri umum, keberadaan tersebut akan berdampak positif dengan semakin dikenalnya wilayah Tapanuli Raya.
Nikson menambahkan, salah satu filosofi orang Batak, yakni “Anakhon hi do hamoraon di au” atau dalam terjemahan bebas bermakna, bahwa keberadaan anak adalah kekayaan baginya.
Orang Batak terkenal gigih untuk menyekolahkan anak-anaknya hingga jauh ke kota-kota besar, seperti Medan, Jakarta, dan Bandung, meskipun mayoritas penduduknya berpenghasilan dari kegiatan bertani.
Melanjutkan jenjang pendidikan setinggi-tingginya telah terpatri dalam benak setiap orang Batak, dan keinginan untuk menyekolahkan anak ke jenjang tertinggi semampunya, adalah niat bagi setiap orang tua. (snt-ant)