SmartNews, Tapanuli – Uji klinis terhadap calon vaksin Covid-19 sudah mulai dilakukan terhadap sejumlah relawan.
Vaksi tersebut disuntikkan kepada salah satu relawan bernama Fadly (32), dia adalah pengemudi ojek online.
Penyuntikan itu dilakukan pada 11 Agustus 2020 lalu.
Fadly mengaku tidak mengeluhkan sakit apapaun saat dikonfirmasi terkait reaksi dari suntikan vaksin itu.
Dia mengaku, setelah bangun tidur justru dia merasakan badannya terasa lebih enak dan nafsu makan pun katanya meningkat.
“Pas pertama (disuntikkan) ngantuk banget, saya kira saya jarang tidur, tapi ngantuknya enggak bisa ditahan. Pas bangun, enak ke badan dan nafsu makan tinggi,” ungkap Fadly saat dihubungi, Jumat (14/8/2020) dilansir Kompas.com.
Pun begitu, Fadly mengaku setelah disuntikkan vaksin itu suhu badannya sempat naik. Namun masih dalam tahap wajar dan berangsur hilang.
“Bukan demam sih, tapi agak panas badan. Tapi wajar, saya juga lihat kartu catatan harian kan ada tingkatannya. Kalau bahaya itu suhu badan di atas 39 derajat,” katanya.
Ketua Tim Riset Uji Klinis Fase 3 Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Prof Kusnandi Rusmil saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, hingga Jumat kemarin sudah ada 21 relawan yang sudah disuntik calon vaksin Covid-19.
Dari hasil evaluasinya sementara, para relawan yang telah disuntikkan tersebut mengalami reaksi ringan, seperti peningkatan suhu tubuh dan nyeri atau bengkak di bekas suntikan.
Petugas kesehatan memberikan pengarahan kepada relawan saat simulasi uji klinis calon vaksin Covid-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020).
Simulasi tersebut dilakukan untuk melihat kesiapan tenaga medis dalam penanganan dan pengujian klinis tahap III calon vaksin Covid-19 produksi Sinovac kepada 1.620 relawan.
Namun demikian, persentasenya cukup kecil, yaitu bengkak di bekas suntikan 1-2 persen dan peningkatan suhu tubuh kemungkinan di angka 15 persen.
“Ada beberapa reaksi yang bisa timbul setelah disuntik vaksin,” kata Ketua Tim Riset Uji Klinis Fase 3 Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Prof Kusnandi Rusmil.
Katanya, bila ditemukan kasus peningkatan suhu tubuh, penanganan yang dilakukan hampir sama dengan anak bayi yang baru imunisasi, yaitu diberikan parasetamol atau obat penurun panas.
Dia menambahkan, selama menjalani uji calon vaksin itu, setiap relawan akan dipantau kesehatannya selama enam bulan. (red)