SNT, Palembang – Pemuda ini sejatinya tak harus lagi seperti anak kecil yang harus diladeni untuk disiapin makanan oleh orangtua. Ia berang lantaran tak disiapkan makanan oleh orangtuanya.
Pemuda warga Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel) ini pun kemudian bertindak sangat memalukan. Bagaimana tidak, ia malah nekat merusak dan menghancurkan sejumlah perabotan rumah mereka.
Karena ulahnya itu, aksi pemuda bernama Antoni ini pun sampai ke polisi, hingga akhirnya diamankan dibantu oleh warga.
Antoni ditangkap di jalan Talang Kemang, Kelurahan Sentosa, Kecamatan Seberang Ulu II, Palembang, kemarin.
Perlakukannya ini terjadi karena orangtuanya terlambat menyiapkan makanan untuk dirinya.
Pelaku juga diduga hendak membunuh orangtuanya. Aksinya itu dicoba warga untuk melerai, namun Antoni mengancam warga dengan senjata tajam. Warga akhirnya melaporkan ke polisi hingga pelaku berhasil dibekuk.
Di Polsek Seberang Ulu II, pelaku pun tak seganas saat dirinya tersulut emosi di TKP. Ada tampak penyelasan di mimik wajahnya.
Kapolsek Seberang Ulu II, AKP Roy A Tambunan dalam wawancara live TvOne, Kamis malam (29/10/2020) menjelaskan, pelaku berusia sekitar 35 tahun dan pengangguran.
“Jadi kemarin kami menerima laporan dari warga yang katanya ada seorang pemuda sedang mengamuk. Anggota piket langsung meluncur ke TKP dan benar menemukan di depan rumah pelaku,” jelas Roy Tambunan.
“Dan anggota mencoba untuk mengamankan pemuda itu dan pemuda itu sedang bersembunyi di dalam rumah, dan sempat melakukan pengancaman juga kepada anggota, apabila anggota berani mencoba mengamankan pemuda tersebut,” terang Roy.
“Akan tetapi anggota tetap kena, dan dia (pelaku) mencoba keluar (dari dalam rumah), langsung dilumpuhkan anggota dan diamankan ke polsek,” sambungnya.
Menurut Roy, pada saat kejadian, Antoni sedang membakar songket dan speaker milik orangtuanya.
Apa sebenarnya alasan pelaku mengamuk?
Menurut Kapolsek Seberang Ulu II, berdasarkan keterangan yang diperoleh pihak dari keluarga pelaku, sekitar seminggu lalu Antoni kehilangan batu cincin yang sebelumnya diletakkan di atas toples.
“Akan tetapi saat ditanyakan kepada orangtuanya, orangtuanya kurang menggubris. Sehingga kurang lebih satu minggu itu juga, makanan setiap mau makan, dia tidak menemukan makanan,” ungkap Roy.
“Akhirnya (pelaku) mengamuk dan mengancam kedua orangtuanya. Dan sempat orangtuanya lari juga dari rumah kurang lebih satu minggu berdasarkan keterangan dari ibunya,” jelasnya.
Lebih lanjut Roy menjelaskan, berdasarkan keterangan dari keluarga, Antoni diduga mengalami depresi.
Kini Antoni harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ia meringkuk di sel tahanan untuk menjalani proses selanjutnya. (red)