Tak Betah di Rumah, Pasien Isoman Corona di Toba Keluyuran, Warga Emosi

Foto: dok/istimewa.
Foto: dok/istimewa.

SNT, Toba – Seorang pria bernama Selamat Sianipar bikin heboh warga Desa Pardomuan, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba, Sumatra Utara (Sumut) pada Kamis (22/7/2021) lalu.

Dilansir Metro24jam, pria berusia sekitar 47 tahun itu dinyatakan positif terpapar COVID-19.

Bacaan Lainnya

Namun dia keluar dari kediamannya saat menjalani isolasi mandiri (Isoman). Selamat Sianipar diduga sempat dianiaya warga, dan melarikan diri ke Desa Sipitu-pitu, Kecamatan Narumonta.

Sementara itu, salah seorang warga Desa Sipitu-pitu, Kecamatan Narumonda, Boru Manurung, mengatakan, Selamat Sianipar diketahui sudah satu malam terlihat di desa mereka.

“Kalau ada orang datang mendekati, dia masuk ke sawah-sawah itu. Kayak ketakutan gitu dia kami lihat dan melambaikan tangan seolah memberi isyarat agar tidak diberitahukan keberadaan nya di lokasi itu,” kata Boru Manurung, Sabtu siang (24/7/2021) sekira pukul 12.12 WIB saat ditemui di sekitar lokasi Selamat Sianipar ditemukan.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun, Selamat Sianipar diketahui mengalami demam, dan kemudian berobat ke Klinik Yayasan DEL, pada Rabu (21/7/2021) lalu.

Berdasarkan hasil tes antigen di klinik tersebut, Selamat Sianipar dinyatakan positif COVID-19, dan selanjutnya disarankan melakukan isolasi mandiri di rumah.

Namun, pada Kamis (22/7/2021), Selamat Sianipar keluar rumah, sehingga membuat warga kesal, dan berupaya menangkapnya.

Regen Silaen, Paman Selamat Sianipar membenarkan bahwa keponakannya itu terkonfirmasi COVID-19, dan disarankan melakukan isolasi mandiri di rumah.

“Dia enggak betah di rumah terus. Dia keluar rumah hari Kamis (22/7/2021) saat ada pesta di kampungnya, sehingga masyarakat di Desa Pardomuan menjauhi dan membulinya, bahkan memukulinya menggunakan kayu,” katanya.

Namun Silaen mengaku menyesalkan tindakan warga yang telah melakukan aksi main hakim sendiri terhadap keponakannya tersebut.

“Kami dari pihak keluarga tidak terima dengan perlakuan masyarakat Desa Pardomuan atas tindakan main hakim sendiri. Karena keponakan saya itu dipukulin mereka pakai kayu sehingga mengalami luka-luka dan trauma, bahkan aksi pemukulan itu sudah viral di media sosial. Kami keluarga akan melaporkan kejadian itu ke aparat hukum,” katanya.

Selamat Sianipar diketahui sudah dibawa petugas Satgas COVID-19 Kabupaten Toba untuk dirawat di rumah sakit. (red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *