2 Harimau Sumatera di Ragunan Terpapar Corona

IMG 20210801 212839
Foto: dok/istimewa

SNT – Dua harimau Sumatera di Taman Margasatwa Ragunan (TMR) sempat dinyatakan terpapar COVID-19.

Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Suzi Marsitawati mengatakan, keduanya diketahui terpapar virus Corona saat salah satu harimau Sumatera, Tino, mengalami gejala COVID-19.

Bacaan Lainnya

Tidak lama kemudian, harimau Sumatera lainnya, Hari, mengalami gejala yang sama.

Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta kemudian melakukan tes swab kepada keduanya. Hasilnya, Tino dan Hari dinyatakan positif COVID-19.

“Pada tanggal 14 Juli, kami lakukan pengambilan sampel dengan di-swab kemudian dikirim ke laboratorium Pusat Studi Satwa Primata, IPB Bogor. Lalu, hasilnya keluar tanggal 15 Juli yang menyatakan bahwa kedua satwa tersebut terpapar COVID-19,” kata Suzi melalui keterangan tertulis, Minggu (1/8/2021).

Suzi mengatakan, dibutuhkan waktu 10-12 hari pengobatan, hingga kondisi kedua satwa itu berangsur pulih dan sehat.

Tino dan Hari, lanjutnya, selama terpapar COVID-19 pun diberi pengobatan COVID-19.

“Di antaranya pemberian antibiotik, antihistamin, antiradang, dan multivitamin setiap hari,” kata Suzi.

“Di antaranya pemberian antibiotik, antihistamin, antiradang, dan multivitamin setiap hari,” kata Suzi.

Ia menyatakan hingga kini pihaknya masih menelusuri penyebab kedua harimau Sumatera, Tino dan Hari, terpapar COVID-19.

Meski demikian, Suzi memastikan kedua satwa tidak menularkan virus Corona kepada manusia.

Apalagi, lanjutnya, hingga saat ini belum ada studi yang menunjukkan eksudat satwa yang terinfeksi virus Corona mengandung virus aktif. Alasan lainnya selama PPKM Darurat, Taman Margasatwa Ragunan dalam kondisi tutup.

“Hal ini mengingat, pada saat satwa mulai mengidap gejala, Taman Margasatwa Ragunan dalam kondisi ditutup, karena sudah PPKM Darurat. Kami juga sudah melakukan tracing kepada perawat dan petugas saat satwa sakit, tidak ada yang terpapar COVID-19. Sehingga, kami masih menelusuri penyebabnya,” tutur Suzi.

Berikut ini kronologi Tino dan Hari dinyatakan positif Corona hingga sembuh dilansir detikcom.

9 Juli 2021

Salah satu harimau Sumatera bernama Tino (9) mengalami gejala klinis mengarah ke COVID-19. Tino mengalami sesak napas, bersin, keluar lendir dari hidung, dan penurunan nafsu makan.

11 Juli 2021

Selang dua hari kemudian, harimau lainnya bernama Hari (12) menampakkan gejala yang sama dengan Tino.

Selang dua hari kemudian, harimau lainnya bernama Hari (12) menampakkan gejala yang sama dengan Tino.

14 Juli 2021

Pemprov DKI mengambil sampel Tino dan Hari untuk tes swab. Sampel tersebut kemudian dikirimkan ke laboratorium Pusat Studi Satwa Primata di IPB Bogor.

15 Juli 2021

Hasil swab tes kedua harimau Sumatera tersebut dinyatakan positif COVID-19. Pemprov DKI langsung memberikan perawatan maupun pengobatan COVID-19.

31 Juli 2021

Kondisi Tino dan Hari berangsur pulih. Bahkan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah meninjau kondisi kedua harimau Sumatera tersebut di Taman Margasatwa Ragunan.

“Saat tinjauan tadi, kondisi kedua satwa sudah sehat. Nafsu makan sudah kembali normal dan satwa juga sudah kembali aktif,” Suzi menambahkan. (dtc/snt)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *