SNT, Taput – Ketua Dekranasda Tapanuli Utara (Taput), Satika Simamora, menjadi narasumber pada pelatihan pewarnaan alam untuk benang tenun ulos, di Hotel GNB, Desa Unte Mungkur Kecamatan Muara, Kamis (15/9/2022).
Turut hadir narasumber lainnya dari Lembaga WARLAMI perkumpulan Warna Alam Indonesia Myra Widiono, Suroso dan M. Wahyudi Adi.
Kegiatan ini dibiayai anggaran DAK non fisik bidang Industri Kecil Menengah (IKM) Kabupaten Taput di tahun 2022 ini.
Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Taput, Gibson Siregar, akan digelar selama 4 hari hingga 18 September 2022 nanti.
Pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM dan kualitas produk IKM ini diikuti oleh 30 peserta dari berbagai kelompok IKM di Kecamatan Muara.
Satika Simamora menjelaskan keuntungan menggunakan pewarna alami dalam produk tenun ulos.
“Menggunakan pewarna alami membawa banyak manfaat secara langsung kepada pelaku IKM. Manfaat yang paling utama adalah penggunaan pewarna alami tidak mengganggu kesehatan petenun. Ulos yang menggunakan pewarna alam juga lebih diminati di pasar dengan harga yang lebih tinggi sehingga mendukung kesejahteraan petenun,” ungkapnya.
“Pewarna alam juga ramah lingkungan, berbeda dengan pewarna kimia. Hal ini merupakan trend yang diminati oleh pasar internasional. Pewarna alam sudah dilakukan oleh nenek moyang kita dari dulu. Jadi, mari kita menggunakan pewarna alam dan saling berbagi pengetahuan dengan sesama penenun untuk kemajuan kita bersama,” tambah Satika.
Dalam pelatihan tersebut, narasumber Myra Widiono yang merupakan Ketua WARLAMI memperkenalkan bahan-bahan pewarna alami dan mempraktekkan langsung proses pencelupan benang. Hal ini disambut secara antusias oleh peserta pelatihan.
Dalam kesempatan sebelumnya, Kadis Koperasi, UKM Perindag Taput, Gibson Siregar menyampaikan apresiasi atas kepedulian dan dukungan Ketua Dekranasda Taput, sehingga pelatihan ini dapat terlaksana.
“Kita patut berterimakasih kepada Ketua Dekranasda Tapanuli Utara atas dukungan dan lobi-lobi ke Pemerintah Pusat serta promosi yang luas, sehingga pelatihan ini dapat kita laksanakan. Kami juga menyampaikan apresiasi terhadap pelaku IKM yang hadir atas semangat dan antusiasme yang besar pada hari ini. Semua pelaku IKM adalah pahlawan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Tapanuli Utara,” katanya.
Pelatihan dilaksanakan dengan metode pemaparan materi 20%, 20% diskusi dan kerja kelompok dan 60% praktek/simulasi. Selain diberikan pelatihan, peserta juga difasilitasi penginapan dan akomodasi. (SNT/ril)