VIDEO: “Mutilasi” Titip Kasus Dugaan Korupsi Dinsos Sibolga ke Kajari

unrasss
Komunitas Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sibolga-Tapteng menamakan diri Masyarakat Untuk Anti dan Lawan Korupsi (Mutilasi) menggelar aksi unjukrasa ke Kantor Kejaksaan Negeri di Jl Sutomo Sibolga, Rabu siang, 9 Mei 2018. FOTO: Ferry Sitohang_snt.

Sibolga – Komunitas Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sibolga-Tapteng menamakan diri Masyarakat Untuk Anti dan Lawan Korupsi (Mutilasi) menggelar aksi unjukrasa ke Kantor Kejaksaan Negeri di Jl Sutomo Sibolga, Rabu siang, 9 Mei 2018.

Komunitas LSM ini menyampaikan adanya dugaan penyelewengan anggaran APBD pada Dinas Sosial Pemko Sibolga TA 2016 dan 2017, serta dugaan korupsi penggunaan anggaran di Kantor Kesejahteraan Rakyat (Kesra) di Sekretarist Pemko Sibolga.

Bacaan Lainnya

Pengunjuk rasa meyakini kuat adanya dugaan korupsi di Dinas Sosial, karena telah ditemukannya sejumlah barang-barang bantuan sosial yang ditumpuk dan tidak disalurkan kepada masyarakat yang berada di gudang milik mantan Kabid Sosial Nursaini di kawasan AMD, Kelurahan Kalangan, Tapteng, paska penggerebekan yang dilakukan petugas Polres Tapteng.

Orator aksi Simon Situmorang mengatakan, mereka dari Koalisi LSM Sibolga-Tapteng akan terus melakukan aksi ke kantor Kejaksaan Negeri Sibolga, jika tuntutan mereka tidak ditanggapi.

“Unjuk rasa ini kami lakukan untuk menyampaikan aspirasi sebagai bentuk kritikan dan saran. Kami meminta agar Bapak Kajari bertindak tegas memutuskan berbagai dugaan korupsi di Pemko Sibolga, di antaranya dugaan korupsi pada Dinas Sosial Sibolga TA 2016 dan 2017,” tegas Simon Situmorang.

“Bapak jangan takut di intimidasi, jangan takut di intervensi, kami dari “Mutilasi” siap menjadi garda terdepan untuk mendukung kinerja jajaran Bapak,” sebut orator lainnya, Irwansyah Daulay.

Benny Hutauruk orator aksi lainnya meyakini Kajari Sibolga untuk melakukan pemeriksaan terhadap para pelaku terduga korupsi di wilayah kerjanya.

“Kami mengapresiasi apa yang sudah Bapak lakukan bersama jajaran Bapak yang telah dengan tegas menetapkan dua ASN sebagai tersangka dalam dugaan kasus pembangunan kantor Bappeda Tapteng,” ucapnya.

“Maka, kami meminta agar Bapak juga berani dan tegas untuk menuntaskan kasus-kasus korupsi di Pemko Sibolga, seperti dugaan korupsi pada Dinas Sosial yang berkasnya sudah kami serahkan. Kami ingin ketegasan Bapak Kajari Sibolga, bagaimana langkah yang akan dilakukan,” tegas Benny.

Kajari Sibolga Timbul Pasaribu SH menyampaikan apresiasi kepada pengunjuk rasa yang telah memberikan dukungan kepihaknya dalam hal pemberantasan korupsi.

“Perlu saya sampaikan bahwa dalam rangka penegakan hukum, semangat kami dalam melakukan tindakan terhadap tindak pidana korupsi tidak pernah surut, tidak pernah memudar, kami tetap semangat dalam melaksanakan tugas,” tegas Timbul.

“Kepada rekan-rekan, bahwa kami punya pimpinan. Apa yang kami lakukan di sini bukan atas kehendak atau pun keinginan kami. Itu semua atas perintah. Jadi kami membutuhkan komitmen bersama. Berikan kami dukungan dengan memberikan informasi yang akurat. Informasi yang kami terima saat ini masih permulaan dan akan kami tindak lanjuti,” ungkapnya.

Aksi unjukrasa yang berlangsung lebih dari satu jam itu, diakhiri dengan penyerahan berkas dugaan korupsi pada Dinas Sosial Sibolga, oleh perwakilan massa kepada Kajari Sibolga. (Ferry Sitohang_snt)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *