Sibolga – Mengantisipasi kelangkaan gas elpiji bersubsidi, Kota Sibolga mendapatkan penambahan kuota 7 persen pada Ramadan 1439 H.
Manager CV Djuwilly Gasindo Sahnan Habib mengatakan penambahan kuota terjadi pada 10 Mei 2018 lalu atau menyambut datangnya bulan puasa Ramadan.
Biasanya kuota gas elpiji 3 kg ini 1.160 tabung, tetapi pada 10 Mei 2018 yang lalu, Pertamina menambah kuota 5 loading order (LO) atau 2.240 tabung kepada pihaknya sebagai distributor tunggal di Kota Sibolga.
Penambahan ini pun hanya berlaku pada awal penyambutan Ramadan saja.
“Seperti biasa, setiap tahun menjelang Ramadan dan Lebaran Idul Fitri, terjadi penambahan kuota elpiji 3 kilogram. Hal ini untuk memastikan ketersediaan gas melon di Sibolga aman dan mencukupi,” ujar Sahnan kepada wartawan, Jumat siang, 18 Mei 2018.
Dia berharap, ketersediaan gas elpiji di daerah tetangga yaitu di Tapteng juga aman dan cukup. Karena berdasarkan pengalaman, gas elpiji dari Kota Sibolga banyak yang lari ke Tapteng.
“Masyarakat yang berdomisili di Tapteng bekerja di Sibolga dan membeli gas di Sibolga, karena gas di Tapteng sering terlambat,” sebut Sahnan.
Hal ini sering menjadi indikator penyebab kelangkaan gas elpiji di Sibolga. Hingga sekarang Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji 3 Kg di Sibolga tetap 17.500 per tabung. (ril_ren)