Sibolga – Memeringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2018, PT Agincourt Resources, selaku pengelola Tambang Emas Martabe menanam seribu pohon di Desa Sumuran, Kecamatan Batangtoru, Tapanuli Selatan, Rabu (11/7).
Kegiatan yang dilakukan bersama pemerintah, masyarakat dan aktivis lingkungan hidup ini merupakan kampanye kebersihan lingkungan bertema Pengendalian Sampah Plastik dan Penghijauan.
Aksi penanaman seribu pohon ini melibatkan 500 remaja dari berbagai desa di Kecamatan Batangtoru dan Muara Batangtoru.
Sebelumnya, para remaja melakukan aksi memungut sampah plastik di sepanjang jalan raya sekitar 3 kilometer dari Gedung Sopo Daganak, di Desa Napa, Batangtoru hingga ke lokasi penanaman pohon di Desa Sumuran, Kecamatan Batangtoru.
Direktur Operasi PT Agincourt Resources, Ed Cooney menyatakan kegiatan ini untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan bahaya sampah plastik terhadap lingkungan.
Sekaligus menumbuhkan rasa kepedulian dan kecintaan masyarakat serta membantu upaya pelestarian lingkungan khususnya di kecamatan Batangtoru dan sekitarnya.
Diketahui, Tambang Emas Martabe dikelola dan dioperasikan oleh PT Agincourt Resources. Wilayah tambang mencakup area 30 km² yang berada dalam Kontrak Karya (KK) generasi keenam dengan total luas wilayah 1.303 km².
Tambang Emas Martabe mulai berproduksi penuh pada 24 Juli 2012 dan memiliki basis sumber daya per tanggal 31 Desember 2017 adalah 8,8 Moz emas dan 72 Moz perak.
Kapasitas operasi Tambang Emas Martabe adalah lebih dari 5 juta ton bijih per tahun untuk memproduksi lebih dari 300.000 ounce emas dan 2-3 juta ounce perak per tahun.
PT Agincourt Resources melibatkan lebih dari 2.600 karyawan dan kontraktor, sekitar 98% di antaranya adalah warga negara Indonesia, dan lebih dari 70% berasal dari desa setempat.
Pemegang saham utama PT Agincourt Resources adalah suatu konsorsium yang dipimpin oleh EMR Capital, entitas pemegang dana ekuitas swasta dengan spesialisasi di bidang pertambangan (61,4% saham).
Dalam konsorsium tersebut terdapat juga Farallon Capital, sebuah investor keuangan global (20,6%), Martua Sitorus (11%) dan Robert Hartono & Michael Bambang Hartono (7%). (snt/dody irwansyah)
