SmartNews, Sibolga – Sejak akhir Juli hingga Agustus 2019, cuaca buruk melanda perairan Pantai Barat, Sumatra Utara, termasuk wilayah Kota Sibolga dan sekitarnya. Akibatnya, nelayan pun enggan melaut.
Ketua Kelompok Nelayan Tolong Menolong (KNTM) Sibolga-Tapanuli Tengah, Ikhmaluddin Lubis mengatakan, banyak nelayan Sibolga berlindung di pulau akibat tingginya gelombang laut. Nelayan pun memilih untuk menunggu cuaca normal kembali.
“Banyak nelayan kita yang tertahan di pulau untuk berlindung karena cuaca buruk. Salah satunya, pulau Mursala,” kata Ikhmaluddin yang akrab disapa Immat kepada wartawan, Rabu (21/8/2019).
Ikhmaluddin menjelaskan, berdasarkan informasi dari nelayan yang sampai kepadanya, ada 15 unit kapal nelayan yang tertahan hampir sepekan di pulau tersebut.
“Ada yang sudah 5 hari, ada juga yang 3 hari. Tak tentu, karena cuaca badai, gelombang besar hingga mencapai 2-3 meter,” ungkapnya.
Tingginya gelombang laut, memang tidak tampak dari pantai Sibolga, melainkan melewati pulau Poncan, karena kawasan pantai Sibolga masih kawasan teluk.
“Siapa yang tahan kena gelombang, mereka berlayar itu ada yang ke Pulau Banyak, ada juga di kawasan sini, bahkan ada yang sampai Padang,” sebut dia. (pung/s3)