SmartNews, Sibolga – Mangatas Gultom, pegawai PT PLN Nias yang dikabarkan hilang, akhirnya ditemukan dalam kondisi tewas terapung. Jasad korban ditemukan nelayan di perairan Pulau Mangkir Besar, Kecamatan Singkil Utara, Kabupaten Aceh Singkil pada, Senin pagi (14/10/2019).
Identitas sesosok mayat yang ditemukan mengapung oleh nelayan Aceh Singkil itu, diketahui berdasarkan Kartu Identitas yang ditemukan di tubuh korban.
Namanya, bernama Mangatas Gultom, ST warga Dusun IV BT Kuis, Desa Buntu Bedimbar, Kecamatan Tanjung morawa, kelahiran Hutanamora 28-09-1986 bekerja di BUMN.
Mendapat informasi penemuan mayat, pihak BPBD bersama Dinas Perikanan dan Airud jajaran Polres Aceh Singkil terjun ke lokasi menggunakan Speed Boat untuk melakukan evakuasi.
Kepala BPBD Aceh Singkil, Moch.Icsan mengatakan, jarak tempuh menuju lokasi sekitar 1 jam perjalanan. Kondisi korban saat ditemukan dalam keadaan telungkup dan masih berpakaian.
“Saat ditemukan, diperkirakan korban berjenis kelamin laki-laki sudah sekira 5 hari mengapung, dengan kondisi kepala bagian belakang sudah terkelupas dan memakai baju oblong berkerah bercorak dasar hitam, kuning, merah, serta biru. Korban memakai celana hitam, berikat pinggang merah, sepatu kain hitam berles putih,” jelas Icsan.
Mangatas Gultom dikabarkan hilang sejak 2 Oktober 2019 lalu. Pihak keluarganya pun sudah membuat laporan resmi ke Polres Nias.
Sebelumnya Ferris, keluarga korban menjelaskan, Mangatas berangkat dari Gunungsitoli pada 2 Oktober 2019 menuju Sibolga naik kapal feri. Dia sempat terekam CTTV yang ada di dalam kapal feri. Namun setelah itu tidak terdeteksi lagi.
Diungkapkan, Mangatas sebelumnya bekerja di PLN Medan. Lalu mendapat promosi jabatan ke PLN Nias sejak sebulan lalu.
Hanya saja, Mangatas kurang semangat dipindahkan, dan pernah mengeluhkannya kepada keluarga.
“Begitu ada informasi bahwa adik kami itu akan dipindah tugaskan ke Gunungsitoli, dia agak kecewa, dan berat hatinya pindah dari Medan. Padahal perpindahan dia ke Gunungsitoli katanya dalam rangka promosi dan naik jabatan. Ia pun sempat mengatakan ingin keluar dari PLN kalau memang harus dipindahkan ke Gunungsitoli,” terang Ferris.
Namun setelah dinasehati pihak keluarga, lanjut Ferris, akhirnya Mangatas mau berangkat ke Gunungsitoli.
Mangatas Gultom (33) memiliki satu orang putri yang baru berusia 7 bulan dan tinggal di Medan.
“Kalau tidak salah saya, sudah hampir 1 bulan dia bekerja di Gunungsitoli. Sedangkan istri dan anaknya masih tinggal di Medan,” sebutnya. (snt)