SmartNews, Sibolga – Alan RooI Simanullang warga Jalan Sibual-buali, Kelurahan Huta Tonga-tonga, Kecamatan Sibolga Utara, Kota Sibolga Sumatra Utara masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit Metta Medika Sibolga di Jalan Sutoyo Siswomihardjo, pascaditikam OTK di lapak jualan milik orangtuanya di pintu keluar Terminal Bus Sibolga Jalan Patuan Anggi, Kelurahan Pancuran Gerobak, Kecamatan Sibolga Kota pada, Selasa (10/12/2019) lalu.
Hal ini diketahui melalui Wakil Ketua DPRD Kota Sibolga, Jamil Zeb Tumori yang datang membesuk Alan Simanullang, Sabtu (14/12/2019) pagi.
Menurut Jamil Zeb Tumori, dia dihubungi orangtuanya agar dapat membantu ataupun mencari solusi untuk mencari bayar biaya pengobatan Alan yang kini mencapai Rp13 juta lebih pascadirawat di rumah sakit itu.
“Dari Rp13 juta lebih biaya pengobatan Alan yang harus dibayar ke pihak rumah sakit, baru Rp 3 juta yang sanggup dibayarkan oleh orangtuanya,” ujar Jamil saat dihubungi SmartNews.
Ditanya apakah Alan RooI Simanullang tidak memiliki kartu BPJS, Ketua Partai Golkar Kota Sibolga itu menjelaskan, bahwa BPJS tidak menanggung biaya pengobatan kasus kekerasan.
“Sesuai ketentuan, korban kekerasan tidak ditanggung oleh BPJS. Itulah makanya saya dipanggil keluarga Alan agar bisa membantu mencari solusi mendapatkan biaya pembayaran sisa tagihan pengobatan Alan yang masih belum dibayar sebesar Rp10 juta lebih lagi,” ungkap Jamil.
Dia menambahkan, melihat kondisi Alan, kemungkinan penanganan medis masih dibutuhkan selama seminggu kedepan.
“Korban (Alan) belum pulih. Bicaranya pun masih terbata-bata. Jadi kalau saya melihatnya masih butuh dirawat seminggu kedepan,” jelasnya.
Katanya, dia akan berkoordinasi dengan pihak kelurahan Huta Tonga-tonga untuk menyurati Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) di Jakarta untuk menanggulangi biaya pengobatan Alan.
“Kemungkinan saya akan berangkat ke Jakarta untuk menemui LPSK agar bisa segera membantu biaya pengobatan Alan. Kita prihatin dengan kondisi Alan dan keluarganya. Sebagai wakil rakyat, kita siap untuk melakukan upaya bantuan kepada rakyat yang membutuhkan pertolongan,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, korban (Alan) disebut ditikam orang tak dikenal (OTK) ketika sedang tidur di lapak jualan milik orangtuanya.
Salah seorang pedagang, N. Nainggolan kepada wartawan mengatakan, aksi penikaman itu diduga ada unsur balas dendam.
“Saya duga ini adalah unsur dendam, sebab barang-barang korban seperti HP dan duit masih ada lokasi,” katanya.
Kasus ini sudah ditangani Polres Sibolga setelah dilaporkan pascakejadian. (red)