Dalam 30 Detik, Obat Kumur Ini Diklaim Bisa Basmi 99 Persen Virus Corona

Untitled 21
Ilustrasi Bahan Untuk Dipakai Kumur-kumur. (FOTO: Istockphoto)

SNT – Head of Sustainable Living Beauty & Personal Care and Home Care Unilever Indonesia Foundation, Drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent, MDSc, mengatakan, virus corona (COVID-19) tidak hanya terdapat di saluran pernapasan namun juga pada rongga mulut.

Dijelaskan Dokter Ratu, di dalam rongga mulut kita terdapat banyak sekali potensi virus SARS-CoV-2 untuk berkembang biak. Bahkan, dalam 1 ml saliva atau air liur, terdapat jutaan partikel SARS-CoV-2 dan bisa menyebar.

“Di belakang tenggorokan pasti banyak sekali, itu juga tempat virus itu bersarang. Tetapi di dalam rongga mulut atau air liur pun, itu juga banyak sekali. Dan ketika kita batuk itu ternyata sekali batuk aja sampe 200 juta partikel dari virus tersebut,” katanya saat konferensi pers virtual peluncuran Pepsodent Active Defense Mouthwash, baru-baru ini.

Ratu mengatakan, saat kita membuang napas jarak partikel virus juga bisa mencapai 1 meter. “Itulah mengapa kita harus menjaga physical distancing, memakai masker. Jadi, ini semua pastinya ada segi ilmiahnya, fakta-fakta di balik itu,” jelas dia.

Sehingga lanjutnya, untuk mengurangi jumlah partikel virus yang ada di dalam rongga mulut, salah satunya bisa dilakukan dengan obat kumur yang mengandung teknologi cetylpyridinium chloride (CPC).

Katanya lagi, mouthwash dengan teknologi tersebut dapat mencegah transmisi dari COVID-19. “Dibandingkan dengan mouthwash lainnya saat diinkubasi dengan strain corona virus selama 30 detik, itu dapat membunuh virus itu sendiri sebanyak 99,9 persen. CPC teknologi ini sudah terbukti secara in vitro dapat melawan corona virus,” katanya.

Berada dalam diskusi yang sama, Dokter Gigi dan Peneliti, Dr. drg. Armelia Sari Widyarman, M.Kes, menjelaskan, teknologi CPC ini bukanlah bahan yang baru karena sudah digunakan sejak 1939.

“Bahan ini banyak digunakan sebagai antiseptik. Jadi banyak pada obat kumur, pasta gigi, bahkan ada juga yang menggunakan sebagai spray untuk hidung atau tenggorokan. Karena dia disebut sebagai bahan antiseptik, berarti dia dianggap sebagai bahan yang efektif sebagai antimikroba yang dapat menghambat atau membunuh pertumbuhan mikroorganisme atau mikrobakteri yang ada di dalam mulut,” jelas Armelia Sari Widyarman.

Sementara itu Ketua Komite Kesehatan Gigi dan Mulut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, drg. Tritarayati, SH, MHKes, mengatakan, untuk mengurangi risiko penularan virus SARS-CoV-2 di rongga mulut, disarankan untuk melakukan upaya pencegahan, dengan cara mengurangi jumlah dan menurunkan potensi penyebaran virus dari atau pun ke dalam rongga mulut.

“Caranya yaitu menjaga kebersihan gigi dan mulut, terutama menyikat gigi dengan menggunakan pasta yang mengandung fluoride, kemudian di lengkapi dengan penggunaan mouthwash,” kata drg. Tritarayati.

Hal itu bertujuan untuk mengurangi jumlah virus secara signifikan. “Kemudian untuk menurunkan potensi penyebaran virus dari dan ke rongga mulut, setelah sikat gigi, menggunakan mouthwash dan juga menggunakan masker,” pungkasnya. (viva)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *