Temui Jokowi, Warga Jalan Kaki dari Toba ke Jakarta, Ada Apa?

Minta Pemerintah untuk menutup PT.Toba Pulp Lestari, sejumlah warga melakukan aksi jalan kaki dari Kabupaten Toba, Sumatra Utara (Sumut) menuju Jakarta. (Foto: dok_ts)
Minta Pemerintah untuk menutup PT.Toba Pulp Lestari, sejumlah warga melakukan aksi jalan kaki dari Kabupaten Toba, Sumatra Utara (Sumut) menuju Jakarta. (Foto: dok_ts)

SNT, Balige – Minta Pemerintah untuk menutup PT.Toba Pulp Lestari, sejumlah warga melakukan aksi jalan kaki dari Kabupaten Toba, Sumatra Utara (Sumut) menuju Jakarta. Mereka yang melakukan aksi jalan kaki tersebut adalah Togu Simorangkir (44), Irwan Sirait (40), dan Anita (54).

Aksi ini dimulai dari makam Sisingamangaraja, Desa Pagar Batu, Kecamatan Balige, Toba, Senin (14/6/2021) pagi. Sebelum berangkat, dilakukan acara adat oleh kelompok masyarakat adat, sekaligus memanjatkan doam agar perjalanan mereka sampai ke Jakarta dengan selamat.

Baca Juga: Bobby Tolak Rayuan Pengusaha, Bangunan di Atas Parit Tetap Dibongkar!

Aksi ini diprakarsai oleh Togu Simorangkir, aktivis lingkungan sekaligus pegiat sosial. Dia mengatakan, aksi yang dilakukan ini sebagai bentuk protes masyarakat atas keberadaan PT. TPL yang selama ini diduga telah merusak hutan di kawasan Tapanuli, dan kerap terlibat keributan dengan masyarakat adat.

Perjalanan lintas barat sejauh 1.700 kilometer ini direncanakan tiba di Jakarta hingga 40 sampai 50 hari ke depan.

Baca Juga: Terkena Lemparan, Wali Kota Sibolga Tak Lapor: Mereka Rakyat Saya

Setibanya di Jakarta, mereka akan menemui Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan berbagi pelanggaran yang dilakukan oleh PT. TPL, dan meminta pemerintah mencabut izin konsesi pabrik bubur kertas tersebut.

“Ini adalah bentuk kegerahan hita terhadap PT. TPL. Aksi ini kita lakukan untuk meminta pemerintah mencabut izin konsesi PT. TPL,” tegas Togu Simorangkir saat akan berangkat dari Makam Sisingamaraja, yang merupakan kakek buyut Togu Simorangkir.

Baca Juga: Warga Medan dan Deli Serdang Ditangkap Polisi di Sibolga, Ini Kasusnya

Irwan Sirait, penyandang disabilitas yang ikut dalam aksi ajak tutup TPL, mengatakan jika perjalanan yang akan dia lakukan tidak seberapa, dibanding penderitaan para orang tua yang selama ini terus melakukan perlawanan dengan TPL.

“Saya pasti mampu menjalankan ini (jalan kaki Toba-Jakarta). Ini belum sebanding dengan apa yang dirasakan para orang tua kita yang sudah melakukan perlawanan dengan TPL selama ini. Saya juga meminta kawan-kawan aktivis yang selama ini lantang menyuarakan tutup TPL, agar jangan lagi melacurkan diri kepada TPL,” ungkapnya. (ts)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *