SNT – Bidan Desa bernama Ika Ikayati (37) yang diusir seorang laki-laki dari tempat tugasnya di Pos Bersalin Desa (Polindes) Dusun Sisoding, Desa Manalu Dolok, Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara ternyata sempat merekam kejadian itu dengan handphone miliknya.
Sayangnya, dengan alasan ketakutan, Ika tidak langsung merekam secara video kedatangan laki-laki yang mengusirnya itu, namun handphone tersebut ia letakkan begitu saja dengan kondisi rekaman video pada selulernya itu dalam keadaan hidup.
SNT yang menerima rekaman video tersebut, Sabtu (27/11/2021) terdengar suara laki-laki sambil memanggil sang bidan dan suaminya bernama Parasian Hasibuan.
“Mana Parasian?” tanya laki-laki inisial BM eks calon kepala desa di desa itu yang kalah melawan calon kepala desa petahana kepada sang bidan, Ika Ikayati. “Dang di son (tidak di sini-suami saya),” jawab Ika saat itu.
BM yang kalah dalam pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak pada Rabu (23/11/2021) di desa itu semakin tersulut emosi. Dan kemudian mengeluarkan kata-kata tak pantas, lalu mengusir Ika dari tempat kerjanya di Polindes itu.
“Berangkat hamu hatop sian on, berangkat. (Berangkat kalian cepat dari sini, berangkat),” usir BM kepada Ika.
Sang bidan pun mencoba mempertanyakan kepada BM, apa alasan sehingga ia dan suaminya diusir dari Polindes itu, namun BM tak memberikan jawaban.
BM malah memaki-maki Ika dengan kata-kata yang tidak pantas. “Tolonggggg..,” teriak sang bidan. “Tolonggg..Tu ise ho mangido tolong? (Tolong.. Kepada siapa kau meminta tolong,” kata BM menghardik Ika.
Sang bidan pun kembali mempertanyakan kepada BM, apa sebenarnya yang terjadi sehingga ia diusir dari Polindes itu. Namun lagi-lagi, berdasarkan rekaman video tersebut, BM tak memberikan jawaban.
Mendengar keributan itu sejumlah warga datang ke lokasi. Sang bidan pun menganjurkan agar warga membawa BM dari Polindes tersebut.
Namun lagi-lagi BM terus mendesak sang bidan agar segera angkat kaki dari Polindes itu. Ika pun mulai ketakutan dan menangis histeris. “Pak polisi, mana polisi. Udah takut aku di sini,” ucap Ika sambil terus menangis histeris.
Setelah terjadi insiden itu, Ika Ikayati dan suaminya pun angkat kaki dari Polindes tersebut ke dusun lainnya di desa yang sama.
Dihubungi lewat selulernya, pada Jumat (26/11) kemarin, Ika Ikayati membenarkan kejadian itu pada Rabu (23/11) minggu lalu saat proses pelaksanaan pilkades serentak di desa itu.
BM ternyata kalah melawan sang petahana. BM kemungkinan menduga sang bidan tak mendukungnya. “Dia (BM eks calon kades) sendiri datang ke tempat ku bekerja (Polindes). Dia (BM) saat itu marah-marah sama saya dan mengusir saya,” kata Ika saat dikonfirmasi SNT.
“Bahkan dia (BM) mengeluarkan kata-kata tidak pantas sama saya,” ungkapnya.
Saat pengusiran itu, lanjut Ika, sang suami sedang tidak bersamanya di tempat tugasnya itu. Sehingga ia ketakutan, dan hingga kini masih merasa trauma. “Sejak kejadian itu saya langsung mengungsi di salah satu dusun di desa yang sama setelah disuruh suami saya dan dari pihak kecamatan,” kata Ika.
Terkait kejadian itu, Camat Parmonangan Lammiduk Sinaga membenarkan sang bidan itu sudah diungsikan sementara ke dusun lain di desa tersebut.
“Hal itu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, juga sembari mengamankan bidan Ika dan keluarganya, kita telah mengungsikan mereka ke Dusun Lumbantobing, tetangga dari Dusun Sisoding,” kata Lammiduk saat dihubungi, Jumat. (snt)