Sibolga – Para sopir truk dan becak bermotor (Betor) pengangkut sampah yang bekerja pada Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Sibolga belakangan diketahui membuang sampah di bahu jalan tidak jauh dari lokasi Tempat Pembungan Akhir (TPA) berjarak sekitar 200 meter di Kelurahan Aek Parombunan, Kecamatan Sibolga Selatan.
Warga Kelurahan Aek Parombunan, NL.Pardede mengaku heran kenapa sampah itu dibuang di bahu jalan. Padahal, ada tempat pembuangan akhir dikawasan itu.
“Saya tidak mengerti dengan cara kerja para THL Dinas LHKP Sibolga ini, padahal jarak TPA kelokasi ini hanya berjarak sekitar 200 meter saja. Kenapa sampah yang mereka angkut dari kota harus dibuang di jalan ini,” ucap NL.Pardede, Senin, (23/4) siang.
Menurut NL, sejak sampah dibuang dijalan tersebut, dirinya pun tidak nyaman melintasinya. Ada aroma bau busuk dari tumpukan sampah yang menyengat menusuk hidung.
“Apa mungkin para pejabat di Dinas PKPLH tidak tahu ini. Padahal dari amatan saya, hampir tiap hari ada petugas yang berpakaian Pegawai dilokasi TPA sana. Masa ga tahu soal tumpukan sampah ini, dan kenapa harus membuang sampah disini,” ketusnya.
Menurutnya, jika hal itu dibiarkan, warga sekitar akan terganggu apalagi tumpukan sampah berdekatan sekitar 50 meter dari salah satu gereja di daerah itu.
“Saya harap Pemko Sibolga melalui dinas terkaitnya mengatasi ini, jangan sampai terulang warga Parombunan yang setiap harinya diserang lalat, sampai makan saja dirumah tidak bisa,” tandasnya.
Sementara itu, Plt Kadis PKPLH Kota Sibolga, Ir.Mauli Badia ketika dicoba dikonfirmasi melalui sambungan selulernya belum berhasil. (Ferry Sitohang/snt)
