4 Selamat 1 Dinyatakan Hilang Dalam Kecelakaan KM Ramos Risma Marisi

foto keempat korban
Keempat Penumpang KM Ramos Risma Marisi yang selamat dari kecelakaan di Perairan Dnau Toba, Sumatera Utara, Jumat 22 Juni 2018 malam.

Smart News Tapanuli – Kapal Motor (KM) Ramos Risma Marisi berpenumpang lima orang laki-laki dikabarkan mengalami kecelakaan di Perairan Danau Toba, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (22/6) malam.

Danramil 02/Nainggolan, Kapten Inf P.Silalahi melalui keterangan tertulis dari Penrem 023/KS, Jumat (22/6) malam, menjelaskan kecelakaan kapal tersebut terjadi di Perairan Nainggolan, Samosir.

Bacaan Lainnya

Penyebab kecelakaan diduga karena mati mesin dalam cuaca hujan deras, angin kencang dan kuatnya ombak.

Korban yang selamat antara lain, Jospendi Lumbanraja (42) warga Pulau Sibandang, Desa Sampuran, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput).Jospendi Lumbanraja merupakan nahkoda KM Ramos Risma Marisi.

Kemudian Jopan Situmorang (17) pelajar, warga Pasaran 1, Desa Pasaran 1, Kecamatan Nainggolan, Kabupaten Samosir. Sahat Parlindungan Simorangkir (16) pelajar, dan Jolum Sipayung (18) pelajar, keduanya warga Simpang Kawat, Kabupaten Asahan.

“Keempat korban tersebut sedang di rawat di Puskemas Sirait, Kecamatan Nainggolan. Sementara, satu korban dinyatakan hilang bernama Dani (20) warga Muara,” tulis Kapten Inf P.Silalahi.

korban selamat mendapat perawatan medis

Kapten Silalahi menerangkan, KM Ramos Risma Marisi bermuatan 5 orang. datang dari Perairan Danau Nainggolan dengan tujuan Perairan Sibandang.

“Kapal tersebut berangkat sekitar pukul 20.30 WIB, tiba-tiba diterjang badai. Saat itu dua Anak Buah Kapal (ABK) melompat dari kapal dan berusaha berenang. Satu dari keduanya selamat, satu hilang,” sambungnya.

Sementara tiga orang yang selamat ditemukan dalam KM Ramos Risma Marisi yang terdampar di Pantai Sipoltongon arah barat Pelabuhan Nainggolan dengan jarak lebih kurang 5 KM dari lokasi musibah.

“Sementara satu orang lagi yang hilang masih diupayakan dilakukan pencarian oleh masyarakat,” ungkapnya.

Kapal kayu tersebut datang dari Pulau Sibandang mengantar penumpang ke Dermaga Pelabuhan Nainggolan. Setelah menurunkan penumpang, kapal kembali ke Pulau Sibandang, tanpa lampu penerangan, hingga kemudian terjadi musibah tersebut. (ril)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *