Potong Rambut saat Hamil Sebabkan Bayi Cacat? Begini Ulasannya

ilustrasi potong rambut
Ilustrasi Ibu Hamil Potong Rambut. Photo Source: Grid.ID.

Smart News Tapanuli – Ada banyak mitos soal kehamilan, salah satu yang paling sering didengar adalah, memotong rambut saat hamil berbahaya karena bisa sebabkan bayi cacat. Benarkah demikian?

Tentunya, kesehatan janin dalam kandungan adalah prioritas utama bagi semua ibu hamil, dengan cara melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin. Apalagi saat ini ada teknologi yang makin canggih untuk mendeteksi dengan mudah kecacatan janin sejak dalam kandungan.

Bacaan Lainnya

Kelainan bawaan janin dapat disebabkan oleh kelainan genetik janin, kekurangan nutrisi tertentu pada masa kehamilan, bahkan akibat infeksi virus atau bakteri tertentu selama kehamilan.

Selain penyebab tersebut, di tengah masyarakat ada kepercayaan bahwa memotong rambut saat hamil juga dapat mengakibatkan bayi lahir cacat. Padahal, mitos tersebut tidak terbukti kebenarannya dalam dunia medis.

Maka dari itu, para ibu hamil yang selama kehamilan cenderung sensitif dengan suhu lingkungan dan tidak tahan panas, jadi jika ingin memotong rambut saat hamil tidak perlu khawatir lagi.

Pun demikian, jika ibu hamil ingin mewarnai rambut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Sebaiknya jangan mewarnai rambut saat trimester pertama karena organ bayi masih berkembang. Tunggulah hingga trimester kedua untuk melakukannya.

Highlight rambut lebih disarankan ketimbang mewarnai seluruh rambut. Hal ini dikarenakan bahan kimia yang digunakan hanya diserap oleh rambut, dan bukan oleh kulit kepala atau aliran darah.

Tentang Cacat Janin

Kecacatan janin atau kelainan kongenital dapat terjadi pada 1 dari 33 bayi. Kondisi ini dapat bersifat ringan hingga berat.

Sebagian besar kelainan kongenital terjadi pada tiga bulan awal kehamilan, ketika pembentukan organ tubuh dimulai. Beberapa kelainan kongenital tidak membahayakan nyawa bayi, namun ada juga yang mengganggu fungsi organ, yang selanjutnya dapat menyebabkan kematian bayi.

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan kelainan kongenital, seperti:

Genetik, Perilaku dan gaya hidup ibu: merokok, minum alkohol, Paparan terhadap obat atau zat kimia tertentu, Infeksi selama kehamilan: infeksi rubela, toksoplasma, atau infeksi lain, Kombinasi beberapa faktor di atas .

Beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan risiko kelainan kongenital janin adalah:

Riwayat kelainan kongenital atau kelainan genetik di keluarga, Penggunaan obat, alkohol, atau rokok selama kehamilan, Usia ibu 35 tahun atau lebih, Persiapan prenatal yang tidak memadai, Infeksi bakteri atau virus, Penggunaan obat risiko tinggi, seperti isotretinoin, lithium, Wanita dengan riwayat penyakit diabetes.

Canggihnya teknologi saat ini, kelainan atau kecacatan janin dapat dideteksi lebih dini sejak trimester pertama kehamilan.

Untuk deteksi dini kelainan pada janin pada trimester 1, dapat dilakukan dengan pemeriksaan ultrasonografi, pemeriksaan darah atau bahkan pemeriksaan genetik fetal DNA yang lebih canggih.

Sebagian besar kelainan kongenital tidak dapat dicegah, tetapi beberapa langkah dapat dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut. Salah satunya dengan mengonsumsi asam folat selama persiapan kehamilan hingga selama kehamilan. Asam folat dapat mencegah kelainan pembentukan otak dan tulang belakang.

Kemudian, ibu hamil disarankan mengonsumsi suplemen kehamilan, serta menghindari alkohol, obat-obatan yang berbahaya, dan rokok selama dan setelah kehamilan. Pastikan juga Anda mengonsultasikan obat-obatan yang akan dikonsumsi selama kehamilan.

Nah, Anda sudah kan? Dengan memotong rambut saat hamil bukanlah faktor risiko terjadinya bayi cacat. Dengan demikian, Anda dapat memotong rambut tanpa perlu khawatir lagi dengan mitos tersebut.

 

Editor: ren
Source: klikdokter

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *