PADA tanggal 29 Desember 1948 malam, satu pasukan ALRI dibawah pimpinan Letnan l Oswald Siahaan berangkat ke Penyambaman di pinggir Kota Sibolga dengan maksud menyerang Belanda yang pada waktu itu sedang mengadakan patroli di Mela.
Malang bagi rombongan ALRI ini, rupanya pasukan patroli Belanda itu sudah mendahuluinya dan sudah menduduki tempat yang hendak mereka tuju. Dengan tidak diduga-duga pasukan ALRI ini dihujani dengan tembakan gencar dengan bantuan sinar suar yang amat terang, sehingga keberadaan pasukan ALRI ini sangat empuk jadi sasaran tembak Belanda.
Pasukan ALRI yang kalah segalanya langsung mundur ditengah desingan peluru dan terpaksa meninggalkan dua orang korban yang gugur dalam peristiwa tersebut yakni Letnan I Oswald Siahaan dan Sersan Mayor Zulkifli Lubis.
Jasad mereka baru besoknya dapat diambil dan kemudian dimakamkan di Poriaha. Setelah penyerahan kedaulatan, jenazah keduanya dimakamkan kembali di makam Taman Pahlawan Simaremare Sibolga.
44 tahun kemudian Panglima ABRI Jenderal Tri Sutrisno meresmikan nama Oswald Siahaan sebagai nama sebuah Kapal Perang ALRI di Pelabuhan Lama Sibolga sebagai penghargaan untuk jasa-jasanya.
Oleh: Syafriwal Marbun