SNT, Sibolga – Di era saat ini ada saja cara yang dilakukan oleh pedagang agar jualannya laris manis. Misalnya saja, Samsul Sikumbang seorang pedagang es yang sehari-hari berjualan di Kota Sibolga, Sumatra Utara (Sumut), tepatnya di Jalan Putri Runduk, atau simpang empat belakang Makorem 023/KS, Sibolga.
Saat ditemui wartawan, di sela-sela kesibukannya melayani pembeli, Samsul bercerita bagaimana kemudian ia menamai es yang ia jual ‘Es Gak Jelas’.
Katanya, nama itu muncul sekitar setahun lalu saat dirinya bermimpi. Di alam mimpinya itu seperti ada yang membisikkan agar nama es yang dijual diberi saja namanya Es Gak Jelas.
Padahal sebelumnya kata Samsul, ia menamainya ‘Es Gak Beres’. Namun nama itu dirasa kurang nyaman.
Terlihat jelas tulisan nama Es Gak Jelas itu yang ditempel di kaca gerobak dagangannya, sehingga jika dilihat dari jarak beberapa meter, memang nama itu bikin penasaran saja. Seperti apa sih rasa es nya? Kira-kira begitu pemikiran calon pembeli.
Karenanya, sejumlah wartawan yang kebetulan melintas pun jadinya penasaran dan menemui Samsul seraya mengajaknya bincang-bincang di sela kesibukannya untuk mengali informasi.
Kepada wartawan, Samsul mengaku sudah menggeluti usahanya itu sekitar dua tahun lalu. “Jadi dulu nama es ini kuberi nama ‘es gak beres’. Terus karena nama itu rasanya kurang nyaman, sehingga saya berniat untuk mengganti namanya. Tetapi saya masih bingung cari nama penggantinya,” kata Samsul, Kamis (12/11/2020).
Samsul mengatakan saat dirinya bermimpi, seperti ada bisikan yang ia dengar agar diberi nama Es Gak Jelas.
“Dan saat saya tidur, saya bermimpi dan seperti ada yang membisikkan agar namanya menjadi es gak jelas. Sejak dari situlah saya mengganti namanya dengan filosofi, harus diminum dulu es nya, baru jelas,” ungkapnya.
Rupanya, sejak namanya berganti setahun lalu, penghasilannya pun meningkat, apalagi harganya sangat murah Rp5.000 per bungkus, dengan aneka rasa beragam yang disediakan
Diakui ayah dua orang anak ini, rata-rata penjualannya bisa mencapai Rp500 ribu per hari, dan itu ditopang kondisi cuaca. Hanya saja ia menjamin rasa es yang dijualnya pasti enak dan aman, karena racikannya jelas, dan menggunakan gula asli, susu bermerek, serta batu es yang higienis.
Selain itu, tempat es nya juga terbuat dari plastik klip, sehingga aman dan tidak tumpah. “Untung saya tipis sebenarnya bang, tetapi itu tidak menjadi masalah, walaupun untung sedikit dikali banyak, maka hasilnya banyak juga. Dan alhamdulillah, sampai saat ini biaya kebutuhan kami bisa lepas dari penjualan es ini,” bilangnya.
Karena nama es nya yang unik dan rasanya juga nikmat, pria yang tinggal di Pulau Rembang Sibolga Kota itu mengaku, sudah pernah diliput youtuber. Dan ia pun berterima kasih karena awak media juga mau meliputnya.
“Senanglah bang usaha kita dipromosikan, mudah-mudahan makin laris bang,” ucapnya sembari menawarkan es yang dijualnya untuk dicicipi.
Pria yang lahir di Air Joman, Kabupaten Asahan itu mengaku, tidak memiliki keahlihan khusus meracik es. Bahkan tidak pernah mendapat pendidikan formal tentang tata boga atau sejenisnya. Semuanya ia tekuni berdasarkan coba-coba.
“Saya hanya taman SD bang di Air Joman, Asahan. Dan minat dagang itu sudah ada sejak kecil, karena orang tua saya juga pedagang. Dengan modal coba-coba meracik, sehingga terciptalah racikan es gak jelas ini bang. Dan alhamdulillah, saat ini sudah ada saingan bang yang rasanya sama dengan jualan saya, karena mereka mencoba membeli es saya, dan mereka racik sendiri dengan nama sendiri. Bagi saya, itu gak ada masalah bang, karena perlu juga ada saingan asalkan bersaing sehat,” ujar Samsul.
Dari puluhan aneka rasa es yang disediakan, menurut pria kelahiran tahun 1988 itu, ada beberapa rasa yang paling diminati pembeli, yaitu rasa Taro, Coklat, Capucino dan Stroberi. (red)
Simak videonya DI SINI