SNT, Taput – Setelah menelaah dokumen laporan analisa neraca keuangan Perusda Industri dan Pertambangan Tapanuli Utara (Taput), secara prinsip ekonomi kondisi keuangannya sudah tidak sehat atau kolaps.
Hal ini dibeberkan Ketua Komisi B DPRD Taput, Mangoloi Pardede, saat ditanyai awak media terkait kondisi perusahaan milik pemkab di Gedung Dewan, Rabu (3/2/2021).
Sebagai komisi yang membidangi, Mangoloi mengatakan laporan yang dimaksud berisi tentang kondisi keuangan, daftar aset yang dimiliki dan beban penyusutan nilai aset.
Dibeberkan Mangoloi, di laporan tersebut tidak ada didapati setoran berupa hasil penjualan ke kas daerah yang menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Tidak ada mendatangkan PAD. Laporan penjualan hanya sekitar empat bulan. Kondisi keuangan tidak seimbang. Tidak sehat. Kolaps,” tegas Mangoloi.
Meski demikian, masih ada ruang untuk memperbaiki dan menyelamatkannya. Sebagai pemilik modal, Pemkab melalui Dewan Pengawas harus serius mengelola.
“Aneh, perusahaan swasta yang bergerak di bidang yang sama bisa tumbuh sehat. Perusda yang memiliki sarana, prasarana dan modal yang besar bisa rugi,” ucap politisi Partai Nasdem ini.
Langkah yang diambil pemkab untuk melakukan evaluasi menyeluruh, sesuai dengan pemberitaan yang hangat di media diresponnya positif.
“Langkah itu sudah tepat dan secepatnya. Evaluasi harus total, baik itu evaluasi managemen dan evaluasi asset hingga peluang pasar dari hasil produksi,” ujarnya.
‘Untuk mendapatkan hasil maksimal, dalam evaluasi Pemkab sebagai pemilik saham harus melibatkan tim teknis yang indenpenden,” saran politisi asal Kecamatan Sipahutar.
Secara tegas dia mengatakan managemen perusda harus memahami Buyer Oriented Supply memberi kepuasan ke pelanggan.
Figur pengelola mampu membangun management yang terampil dan kreatif mencari pasar untuk menggerakkan mesin perusahaan serta mampu memberi kepastian bahwa perusahaan mampu berjalan dengan sehat.
“Kita harus selamatkan perusda. Tutup tidak menjadi solusi. Setelah evaluasi total itu dilakukan dan hasilnya sudah benar benar valid, kami komisi B mungkin akan menyetujui apabila pihak eksekutif merencanakan penyertaan modal kembali,” ujar Mangoloi. (TS)