SNT, TAPUT – Anggota DPRD Sumatera Utara, Jonius Taripar Hutabarat buka suara soal penyebab amblasnya tanggul sungai Aek Sigeaon Tarutung mencapai puluhan meter, di Kelurahan Hutatoruan X, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) pada, Sabtu (3/12/2022) lalu.
Mengutip keterangannya di kolom komentar salah satu unggahan di media sosial Facebook terkait amblasnya tanggul tersebut, Jonius Hutabarat mengatakan bahwa informasi yang ia dapat dari Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Sumatera Utara, bahwa penyebabnya adalah karena gempa Taput berkekuatan magnitudo 5,8 yang terjadi di awal Oktober 2022 lalu.
“Hasil pembicaraan kami dengan Dinas PSDA Provinsi, bahwa kejadian ini adalah dampak gempa bulan oktober kemarin, dimana telah terjadi pendalaman dasar sungai sekitar 3 meter, yang mengakibatkan aliran air sungai berpindah ke sebelah kiri. Air sungai tersebut menggerus tanah sekitar dasar sheet pile, sehingga berkurangnya kekuatan sheet pile dan roboh akibat beban tanah diatasnya. Secara teknis biar mereka yang menjelaskan, terkait kewenangan mungkin sungai Aek Sigeaon menjadi tanggung jawab balai sungai. Hanya saja kami juga merasa demi perbaikan dan mempercantik tanggul tidak ada masalah jika semua bersinergi membawa dana baik APBN dan APBD Daerah Provinsi ke sana, biar sungai Aek Sigeaon menjadi mahkota kota Tarutung dapat ditata dengan baik dan indah kelihatan,” tulisnya sebagaimana dikutip SNT, Kamis (8/12/2022) siang.
Menyikapi amblasnya tanggul tersebut, Bupati Taput Nikson memimpin rapat membahas penanganan tanggul yang amblas tersebut di rumah dinasnya di Tarutung, Kamis (8/12/2022).
Dalam rapat tersebut turut dihadiri Forkopimda Taput, beberapa pimpinan perangkat daerah, dan Kepala UPT Sibundong Batang Toru Dinas Sumber Daya Air (SDA) Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Utara, Amir Hasan.
Usai rapat tersebut, Amir Hasan juga mengatakan amblasnya tanggul sungai Aek Sigeaon Tarutung dampak gempa Taput berkekuatan magnitudo 5,8 yang terjadi di awal Oktober 2022 lalu. “Akibat gempa yang lalu, file cap pecah, tanah amblas, maka hancur (tanggul sungai Aek Sigeaon Tarutung),” katanya saat dikonfirmasi, Rabu siang.
Amir menyebut bahwa struktur tanah di areal tanggul yang amblas tersebut sudah turun tiga meter. “Iya hasil pengukuran turun 3 meter,” ungkapnya.
Amir mengatakan bahwa Bupati Taput Nikson Nababan sudah melaporkan kondisi itu ke Kementerian PUPR. “Iya laporan pak bupati ke Kementerian PUPR turun 3 meter, maka beliau minta dilakukan rekondisi sungai Aek Sigeaon,” katanya.
Bupati Nikson Nababan belum menjawab, Rabu siang saat dikonfirmasi lewat pesan tertulis WhatsApp mengenai dugaan struktur tanah di Kota Tarutung turun tiga meter dampak gempa Oktober 2022 lalu di daerah itu.
Sementara itu, dampak amblasnya tanggul tersebut mengancam pemukiman warga yang berjejer di bantaran sungai Aek Sigeaon tarutung. Sehingga masyarakat berharap agar pemerintah segera melakukan penanganan. (tim)