SNT, Taput – Untuk kesekian kalinya Satika Simamora turun langsung melihat kondisi masyarakatnya yang sedang menghadapi masalah hidup.
Tak pandang bulu, mulai dari kondisi ekonomi, akibat musibah bahkan sampai dengan penyakit yang diderita masyarakatnya menjadi atensi ibu dua orang anak ini.
Dengan jiwa keibuannya, istri dari Bupati Taput Nikson Nababan ini menyentuh mereka dan menguatkan imannya.
Pada Rabu (10/3/2021), Satika Simamora yang juga sebagai Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Tapanuli Utara, menyambangi kediaman 14 orang warga Garoga, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara yang menderita peyakit kanker dan disabilatas.
Jarak tempuh yang cukup jauh dari Kota Tarutung menuju Kecamatan Garoga yang berbatasan langsung dengan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan dan Labuhan Batu itu, tidak menyurutkan semangat Satika.
Dia menyadari, kehadiran sosok seorang ibu yang dipercaya masyarakat untuk mendampingi Bupati, memiliki nilai tersendiri.
Sontak saja, begitu Ketua TP PKK Taput ini tiba di desa itu, sambutan haru dari masyarakat tak tertutupi lagi.
Baca Juga: Polres Tapteng Ciduk Kuli Bangunan di Gang Cindy Point Sarudik
Mereka mengaku bangga dan terharu, di mana istri seorang Bupati bersedia datang langsung menyapa dan memberikan semangat serta berbagi kasih kepada masyarakat yang sedang menghadapi penyakit.
“Inilah kebanggaan yang tidak dapat kami pungkiri atas kehadiran sosok seorang ibu ke desa kami ini. Begitu jauh jarak dari Kota Tarutung menuju tempat kami ini, tetapi ibu Satika Simamora dengan penuh kasih sayang datang melihat kami dan bertemu langsung dengan masyarakatnya,” ungkap Maslina Simatupang (51).
“Jangankan seorang pejabat, saudara sendiri datang mengunjungi kita yang sedang sakit ada rasa bangga, apalagi yang datang ini adalah istri Bapak Bupati, sudah pasti luar biasa rasa bangga dan harunya. Saya melihat kehadiran ibu Satika Simamora benar-benar sangat menyentuh. Ini perhatian yang wajib kami kenang selama-lamanya,” jelasnya.
Sementara itu Satika Simamora tak henti-henti menyemangati 14 orang penderita penyakit kanker dan disabilitas.
Baca Juga: Wanita Berambut Pirang Ditemukan Tewas Terjerat Tali Biru
Menurut ibu dari pasangan kembar Abraham dan Jonathan Nababan itu, tekad sembuh itu harus dimiliki sejak dini. Kalau sudah demikian, maka dengan pertolongan Tuhan mujizat-Nya akan dinyatakan.
“Jangan pernah putus asa menghadapi kondisi penyakit ini. Kita harus memiliki tekad kuat bahwa saya harus sembuh. Dengan demikian keyakinan kita akan mujizat itu semakin nyata, karena kita sudah memiliki tekad yang kuat. Saya yakin, Tuhan pasti mengasihi umat-Nya, dan saya akan berdoa untuk kesembuhan amang dan inang, serta anak-anakku sekalian,” ucap Satika.
Usai menyemangati mereka, wanita yang sudah meraih gelar Magister Managemen (MM) ini menyerahkan bantuan berupa beras, minyak goreng, gula, biskuit, susu, masker dan uang tunai. Diharapkan bantuan itu dapat meringankan sedikit beban yang mereka hadapi.
Tidak lupa Ketua Dekranasda Taput itu juga menyapa anak-anak yang ada di sekitar desa itu sembari berpesan, agar rajin belajar dan berdoa serta menjaga kesehatan.
James Dongoran (54) warga Desa Batu Mamak yang menerima bantuan mengucapkan terima kasih dan haru atas perhatian dari Satika Simamora.
Diakui James, bahwa pihak keluarga pengidap penyakit sudah berupaya keras membawa mereka keberbagai pengobatan.
“Kami yakin atas doa dan sentuhan serta motivasi yang ibu sampaikan, akan berdampak baik bagi kesembuhan warga kami yang sedang menghadapi berbagai penyakit ini,” ujarnya.
Baca Juga: Pria Asal Jawa Tengah Gadaikan Tanah, Minjam Uang Demi Mencari Istri dan Anak di Humbahas Sumut
Berbagai penyakit yang diderita warga menurut Kepala Puskesmas Garoga, Melfa Simanjuntak, diakibatkan kecelakaan, retardasi mental, dan stroke berat. Tindakan medis dari Puskesmas juga sudah dilakukan kepada mereka.
Ada pun 14 warga yang sedang menderita penyakit dan mendapat santunan dari Satika Simamora, yaitu, Sari Ginting (37) warga Desa Sibaganding, Donni Kirene Pasaribu (13) warga Desa Parinsoran, Melati Siregar (9) warga Desa Aek Tangga, Lamtio Lubis (30) warg Desa Gonting, Maslina Simatupang (51) warga Desa Rambasiala, Johannes Samosir (22) warga Desa Pearaja, Evan Pasaribu (14) warga Desa Pearaja, Pardo Hasibuan (40) warga Desa Batu Mamak, Jusuf Ritonga (9) warga Desa Batu Mamak, Dina Simatupang (20) warga Desa Pearaja, Hobby Hutapea (12) warga Desa sSirpang Toli, Garang Ritonga (73) warga Desa Batu Mamak, dan Sonna Lubis (78) warga Desa Batu Mamak.